Saturday, January 30, 2010

Kunci Sukses Sang Aktivis Dakwah

A. Awalan

Sebagai seorang AD ( Aktivis Dakwah) yang memegang tanggungan dakwah yang besar , baiklah ia memiliki dasar yang besar juga, diantara hal itu ialah sifat amanah. Amanah harus dimiliki seorang AD , karaena tugas yang ditanggungnya merupakan tugas dari Allah SWT untuk memenangkan Islam di bumi ini. Selanjutnya ialah Istiqomah, Istiqomah harus dimiliki setiap AD , karana keteguhan dalam perjuangan dakwah merupakan salah satu kunci sukses dakwah. Berikutnya, ialah kreatif, di tengah berkembang pesatnya kemajuan teknologi yang telah dibuat oleh manusia , tak pelak kita sebagai AD dituntut untuk bertindak kreatif dalam menciptakan ,metode-metode dakwah yang lebih “jreng” , agar dakwah tersebut dapat diterima dan merubah masyarakat yang telah termakan derasnya arus globalisasi dewasa ini.

Maka dari itu marilah kita bahas bersama kunci-kunci sukses dakwah ini lebih terperinci dan mendalam .































B. Amanah

a. Pengertian
Rasulullah saw. bersabda, “Tiada iman pada orang yang tidak menunaikan amanah; dan tiada agama pada orang yang tidak menunaikan janji.” (Ahmad dan Ibnu Hibban)
Amanah adalah kata yang sering dikaitkan dengan kekuasaan dan materi. Namun sesungguhnya kata amanah tidak hanya terkait dengan urusan-urusan seperti itu. Secara syar’i, amanah bermakna: menunaikan apa-apa yang dititipkan atau dipercayakan. Itulah makna yang terkandung dalam firman Allah swt.: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya; dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” (An-Nisa: 58)
Ayat di atas menegaskan bahwa amanah tidak melulu menyangkut urusan material dan hal-hal yang bersifat fisik. Kata-kata adalah amanah. Menunaikan hak Allah adalah amanah. Memperlakukan sesama insan secara baik adalah amanah. Ini diperkuat dengan perintah-Nya: “Dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” Dan keadilan dalam hukum itu merupakan salah satu amanah besar.
Itu juga diperjelas dengan sabda Rasulullah saw., “Setiap kalian adalah pemimpin dan karenanya akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Amir adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Lelaki adalah pemimpin di tengah keluarganya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan atas anak-anaknya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentangnya. Seorang hamba adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang itu. Dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.” (Muttafaq ‘Alaih)
Dan Allah swt. berfirman: “Sesungguhnya Kami menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung. Namun mereka menolak dan khawatir untuk memikulnya. Dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim lagi amat bodoh.” (Al-Ahzab 72)
Dari nash-nash Al-Qur’an dan sunnah di atas nyatalah bahwa amanah tidak hanya terkait dengan harta dan titipan benda belaka. Amanah adalah urusan besar yang seluruh semesta menolaknya dan hanya manusialah yang diberikan kesiapan untuk menerima dan memikulnya. Jika demikian, pastilah amanah adalah urusan yang terkait dengan jiwa dan akal. Amanah besar yang dapat kita rasakan dari ayat di atas adalah melaksanakan berbagai kewajiban dan menunaikannya sebagaimana mestinya. Amanah juga menyangkut pada tugas seorang AD , untuk terus menjalankan dakwah dengan sungguh-sungguh ,agar dakwah tersebut berhasil dan kembali menegakkan kejayaaan islam . Allahu Akbar !!!

b. Amanah dan Iman
Amanah adalah tuntutan iman. Dan khianat adalah salah satu ciri kekafiran. Sabda Rasulullah saw. sebagaimana disebutkan di atas menegaskan hal itu, “Tiada iman pada orang yang tidak menunaikan amanah; dan tiada agama pada orang yang tidak menunaikan janji.” (Ahmad dan Ibnu Hibban)
Barang siapa yang hatinya kehilangan sifat amanah, maka ia akan menjadi orang yang mudah berdusta dan khianat. Dan siapa yang mempunyai sifat dusta dan khianat, dia berada dalam barisan orang-orang munafik. Disia-siakannya amanah disebutkan oleh Rasulullah saw. sebagai salah satu ciri datangnya kiamat. Sebagaimana disampaikan Abu Hurairah –semoga Allah meridhainya–, Rasulullah saw. bersabda, “Jika amanah diabaikan maka tunggulah kiamat.” Sahabat bertanya, “Bagaimanakah amanah itu disia-siakan, wahai Rasulullah?” Rasulullah saw. menjawab, “Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran.” (Al-Bukhari)
Maka apabila seorang AD meninggalkan amanahnya untuk berdakwah , sama saja dia tidak beriman, dan seorang pengkhianat. Jadi , jangan pernah meninggalkan amanah yang telah diberikan kepada kita, tetep jalankan amanah agar cita-cita dakwah kita tercapai.
c. Macam-Macam Amanah
Pertama, amanah fitrah. Dalam fitrah ada amanah. Allah menjadikan fitrah manusia senantiasa cenderung kepada tauhid, kebenaran, dan kebaikan. Karenanya, fitrah selaras betul dengan aturan Allah yang berlaku di alam semesta. Allah swt. berfirman: “Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul, (Engkau Tuhan kami) kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (Al-A’raf: 172)
Akan tetapi adanya fitrah bukanlah jaminan bahwa setiap orang akan selalu berada dalam kebenaran dan kebaikan. Sebab fitrah bisa saja terselimuti kepekatan hawa nafsu dan penyakit-penyakit jiwa (hati). Untuk itulah manusia harus memperjuangkan amanah fitrah tersebut agar fitrah tersebut tetap menjadi kekuatan dalam menegakkan kebenaran.
Kedua, amanah taklif syar’i (amanah yang diembankan oleh syari’at). Allah swt. telah menjadikan ketaatan terhadap syariatnya sebagai batu ujian kehambaan seseorang kepada-Nya. Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan fara-idh (kewajiban-kewajiban), maka janganlah kalian mengabaikannya; menentukan batasan-batasan (hukum), maka janganlah kalian melanggarnya; dan mendiamkan beberapa hal karena kasih sayang kepada kalian dan bukan karena lupa.” (hadits shahih)
Ketiga, amanah menjadi bukti keindahan Islam. Setiap muslim mendapat amanah untuk menampilkan kebaikan dan kebenaran Islam dalam dirinya. Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang menggariskan sunnah yang baik maka dia mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang rang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.” (Hadits shahih)
Keempat, amanah dakwah. Selain melaksanakan ajaran Islam, seorang muslim memikul amanah untuk mendakwahkan (menyeru) manusia kepada Islam itu. Seorang muslim bukanlah orang yang merasa puas dengan keshalihan dirinya sendiri. Ia akan terus berusaha untuk menyebarkan hidayah Allah kepada segenap manusia. Amanah ini tertuang dalam ayat-Nya: “Serulah ke jalan Rabbmu dengan hikmah dan nasihat yang baik.” (An-Nahl: 125)
Oleh sebab itu beruntunglah kita yang telah menjadi aktivis dakwah , karena kita telah menjalankan perintah sekaligus ibadah kepada-Nya.
Rasulullah saw. juga bersabda, “Jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang dengan usaha Anda, maka hal itu pahalanya bagi Anda lebih dibandingkan dengan dunia dan segala isinya.” (al-hadits)
Kelima, amanah untuk mengukuhkan kalimatullah di muka bumi. Tujuannya agar manusia tunduk hanya kepada Allah swt. dalam segala aspek kehidupannya. Tentang amanah yang satu ini, Allah swt. menegaskan: “Allah telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wahyukan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kalian berpecah-belah tentangnya.” (Asy-Syura: 13)
Keenam, amanah tafaqquh fiddin (mendalami agama). Untuk dapat menunaikan kewajiban, seorang muslim haruslah memahami Islam. “Tidaklah sepatutnya bagi orang-orang yang beriman itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama.” (At-Taubah: 122)
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nur: 55).
Oleh karena itu, sebagai seorang Aktivis Dakwah Sejati wajib menjaga amanah yang telah diberikan padanya, baik dalam bentuk jabatan maupun tugas-tugas yang diberikan . Jangan pernah mencoba meninggalkan amanah yang telah diberikan pada kita , itu sama saja dengan kita melanggar perintah Allah,. Dan sekali lagi,
……. Jaga Amanah …….


C. Istiqomah

a. Pengertian
Secara etimologis (bahasa), istiqamah berasal dari kata istaqaama yastaqiimu, yang berarti tegak lurus. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Istiqamah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen Dalam terminologi akhlaq, istiqamah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan. Seorang yang istiqamah adalah laksana batu karang di tengah-tengah lautan, yang tidak bergeser sedikitpun, walaupun dipukul gelombang yang bergulung-gulung. Sedangkan dalam berdakwah , seorang yang ingin menempuh jalan dakwah haruslah memiliki sikap istiqamah dengan pendiriannya agar dakwah yang disampaikan berhasil.
Perintah supaya beristiqamah dinyatakan di dalam Al Qur ‘an dan Sunnah. Allah SWT berfirman : “Katakanlah:Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu. Diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besar bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya” (QS.Fushshilat:6).
Diriwayatkan, bahwa seorang sahabat yang bernama Sofyan Ibnu Abdillah meminta kepada Nabi SAW supaya mengajarkan kepadanya intisari ajaran Islam dalam sebuah kalimat yang singkat, padat, dan menyeluruh, sehingga dia tidak lagi menanyakan hal itu kepada siapapun pada masa yang akan datang, Memenuhi permintaan sahabat tersebut, Nabi SAW bersabda: “Katakalah saya beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah ” (HR Muslim).
Iman yang sempuma adalah iman yang mencakup 3 (tiga) dimensi: hati, lisan, dan amal perbuatan. Seorang yang beriman (mukmin) haruslah istiqamah dalam ketiga dimensi tersebut. Berarti, dia akan menjaga kesucian hatinya, kebenaran ucapannya dan kesesuaian perbuatannya dengan ajaran Islam. Ibarat berjalan, seorang yang istiqamah akan selalu mengikuti aturan (rambu-rambu), sehingga dia bisa sampai ke tujuannya dengan cepat dan selamat.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al Darami, dari Ibnu Mas’ud ra diterangkan, bahwaNabi S AW pada suatu hari membuat garis lurus di hadapan beberapa sahabat. Kemudian beliau membuat pula garis melintang di kanan kiri garis lurus tersebut, Sambil menunjukgaris lurus itu beliau berkata: “Inilah jalan-jalan yang bersimpang, pada setiap jalan itu ada syetan yang selalu menggoda“. Setelah itu Nabi SAW membacakan Al Qur’an, artinya: “Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepada kamu, agar kamu bertaqwa“. (QS.Al An’am:153)

b. Ujian Keimanan
Ujian keimanan itu tidak selamanya dalam sifat atau bentuk yang tidak menyenangkan. Keberhasilan usaha juga bisa sebagai ujian. Pujian juga bisa sebagai ujian. Dengan keberhasilan usaha atau pujian orang bisa menjadi ujian bagi dirinya, manakala hal itu membualnya lalai dan sombong, kufur nikmat adalah kesudahan yang akan menimpa dirinya
Seorang mukmin yang istiqamah tidak akan mundur (goyah) ketika berhadapan dengan berbagai macam godaan dan ancaman. Imannya tidak goyah oleh pengaruh harta, pangkat, kemegahan, pujian dan segala kesenangan semu yang lainnya. Nabi SAW adalah contoh teladan utama dalam masalah istiqamah, baik celaan, ancaman, bujukan, bahkan dengan tawaran berbagai sarana dan fasilitas kehidupan yang indah dan megah dari para musuh lslam. Namun Nabi SAW tetap istiqamah bersama keimanan dan keislamannya.
Adalah sikap istiqamah Nabi SAW yang sangat jelas dan tegas. Ketika pemuka kafir Quraisy Abu Jahal menawarkan jabatan, harta dan wanita melalui Abu Thalib (paman Nabi S AW), dengan tegas NabiSAWmenjawab: “Walaupun matahari diletakkan di tangan kanan saya, dan bulan di tangan kiri saya, agar saya menghentikan kegiatan dakwah saya, saya tidak akan menghentikannya“.
Begitulah keistiqamahan Rasul dalam mempertahankan dakwah yang Beliau jalankan, Rasul tidak pernah tergoda untuk mundur Beliau terus maju menerjang kekejaman yang diberikan kaum kafir Quraisy. Hingga akhirnya islam pun tersebar luas di dunia sampai sekarang . Bagaimnakah dengan kita? Anda?
c. Buah Istiqamah
Dalam ajaran Islam, orang-orang yang istiqamah dengan ucapannya: Tuhanku Allah SWT, kepada mereka akan diturunkan Allah SWT malaikat-malaikat-Nya untuk menyertai dan mendampinginya, kapanpun dan kemanapun mereka, para malaikat tersebut akan mendampinginya dan menjaga mereka. Pada tempat dan saat tertentu (genting) para malaikat tersebut berbisik, “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih” (QS.Fush-shilat: 30). Lebih dari itu, Allah SWT Mengatakan: “Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang apa yang kami minta“. (QS.Fush-shilat: 31).
Adalah jelas bagi kita dengan kenyataan yang terjadi dan berlangsung bersama kehidupan manusia di berbagai tempat dan masa di dunia ini, apalagi orang-orang yang telah bersama hidayah Allah SWT (muslim/mukmin), mereka merasakan hidup dan kehidupan bahagia Mereka hidup dengan jaminan keselamatan dan perlindungan dari Allah SWT. Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bersama mereka curahan rahmat Allah SWT Mereka selalu kerjakan dalam melaksanakan tugasnya sebagai wakil Allah SWT di muka bumi ini (khalifatullah fil ardh), tekun dan ikhlas dalam ibadahnya, senantiasaterlibat aktif berjuang (jihad) di jalan Allah dan rasul-Nya. Merekalah sesungguhnya orang-orang yang bahagia, tinggi kedudukannya di sisi Allah SWT. Dan mereka itulah soerang aktivis dakwah sejati. Allahu Akbar!!!!.
Semoga kita juga termasuk golongan mereka. Amin ya rabbal’alamin
…….Keep Istiqamah…….



D. Kreatif
a. Berpikir Kreatif

Seseorang yang memiliki hubngan masyarakat yang cukup luas harus memiliki strategi pemasaran yang baik dalam memasarkan apa yang ingin dipasarkannya. Diperlukan trobosan-terobosan baru yang menarik minat masyarakat untuk menyukai barang tersebut.
Bagi seorang aktivis dakwah , kata kreatif harus telah tertanam dalam diri mereka agar dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan baik di hati masyarakat.
Sebelumnya dalam bab ini saya akan menegaskan kepada pembaca dengan panggilan ANDA . ini dimaksudkan untuk membuat Anda merasa lebih siap untuk menunjukkan kreativitas Anda.

Berikut merupakan hal-hal lain mengapa kita harus dituntut untuk bertindak kreatif :
.
• Jalan dakwah selalu berhadapan dengan masalah, Anda perlu ide-ide untuk mengatasi masalah tersebut. Anda harus kreatif mencari ide-ide untuk memecahkan masalah yang Anda hadapi.
• Persaingan tidak pernah berhenti., jika dalam sehari-hari persaingan yang dihadapi ialah dengan perusahaan yang bergerak dibidang yang sama. Maka, berbeda dengan dakwah perusahaan yang dihadapi ialah perusahaan yang bergerak di lain bidang. Jadi Anda sebagai seorang AD harus bersikap kreatif menghasilkan ide-ide cemerlang .
• Seringkali, yang membedakan Anda dengan Aktivis lain ialah kreativitas Anda dalam mencari solusi, menghasil ide-ide terobosan, dan dalam menjalankan tugas Anda.
• Orang kreative tidak mengenal menyerah, karena selalu memiliki solusi alternatif.
• dan masih banyak manfaat lainnya.

b. Cara Berpikir Kreatif

Sikap-sikap yang harus dikembangkan agar kreatif.
• Kreativitas anda ditentukan sejauh mana Anda menginginkan hal-hal baru. Motivasi ini dilandasi sejauh mana Anda menginginkan perbaikan dalam hidup Anda atau sejauh mana Anda sedang mengalami kesulitan. Sekuat apa hati tetap bertahn untuk terus berdakwah di jalan Allah ini Pertanyaan yang sangat penting ialah sejauh mana Anda menginginkan hal yang baru?

Temukan motivator tersebut dan tetapkan dalam pikiran Anda.
• Saya sering mendapatkan ide justru pada saat rileks ketimbang berfikir serius. Jadi saat Anda ingin menyelesaikan masalah, atau ingin mencari suatu ide baru coba saja untuk rileks. Namun sebelum rileks Anda perlu menyatakan apa yang Anda cari, katakan berulang-ulang sampai meresap ke dalam pikiran bawah sadar, kemudian rileks. Anda akan takjub dengan teknik sederhana ini, ide-ide atau solusi akan muncul pada saat-saat yang tidak terduga.
• Takut terhadap resiko yang terdapat pada ide justru akan menghambat jalan keluar ide Anda. Setiap gagasan atau solusi mungkin akan mengandung resiko, tetapi jika Anda ingin kreatif Anda harus berani mengambil resikonya. Take the Risk!!

c. Mengembangkan Kreativitas

Sikap-sikap lain yang perlu Anda miliki agar kreatif
• Jika Anda ingin kreatif adalah fokus pada peluang. Saya sering mendengar ada orang yang mengatakan bahwa jadikan masalah jadi peluang. Namun saran saya bukan hanya itu, bukan hanya masalah saja yang bisa menjadi peluang. Apapun yang ada dihadapan Anda bisa mencetuskan ide sebuah peluang baru.

Suatu contoh, saat Anda sedang memegang gelas, coba tanyakan peluang apa yang bisa dapatkan dari gelas? Saat ini mungkin masih bingung, tetapi dengan terus-menerus mengajukan pertanyaan tersebut, insya Allah ide-ideakan bermunculan. Setelah ide-ide itu muncul Anda tinggal mengevaluasi ide mana yang terbaik.
• Anda lebih kreatif Anda harus berani keluar dari kebiasaan. Anda jangan terkungkung dengan apa yang ada saat ini, itu belum tentu hal yang terbaik. Masih ada peluang untuk yang lebih baik. Percayalah, sebab jika tidak percaya, ide-ide Andaakan tersumbat keluar. Jangan suka dengan status quo, cintailah perubahan, namun perubahan menuju yang lebih baik.
• Cobalah melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang. Saya bukan penganut bahwa kebenaran itu relatif, kebenaran adalah mutlak dari Allah SWT. Namun yang dimaksud disini, melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang agar kita bisa melihat berbagai aspek yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang kita hadapi. Apakah Anda berfikir kalau gelas itu hanya alat untuk minum? Ternyata tidak, gelas bisa untuk hiasan jika bentuknya indah, gelas bisa untuk menyimpan pensil dan ball point, bahkan gelas bisa untuk melempar maling jikaperlu. :)




d. Pola Pikir Orang Kreatif
Sikap-sikap selanjutnya yang perlu kita miliki agar kreatif.
• Suatu saat Anda memiliki ide, kemudian Anda lakukan atau Anda coba ide tersebut, ternyata gagal. Perbaiki ide tersebut sampai berhasil, jadilah ide baru. Inilah tip yang ketujuh, yaitu belajar dari kesalahan. Kesalahan bisa menghasilkan ide baru yang lebih baik. Tanyakanlah terhadap ide lama Anda yang gagal, apa pelajaran dari ide tersebut, bisakah dilakukan lagi dengan cara baru, apakah timmingnya kurang tepat?
• Jangan berpikir bahwa kreatif itu hanya membuat hal-hal yang baru. Justru salah, karena manusia tidak pernah membuat hal yang baru. Hanya Allah SWT yang bisa. Manusia hanya bisa menemukan apa yang belum ditemukan olehorang lain , manusia hanya bisa mengubah atau menggabungkan hal-hal yang sudah ada, sekali lagi bukan menciptakan hal yang baru. Jadi jika Anda ingin kreatif Anda bisa mulai dengan barang yang ada di depan Anda, perbaikan apa yang bisa Anda lakukan terhadap barang tersebut.
• Jangan terpaku dengan ide lama. Bagaimanapun suksesnya ide Anda pada waktu yang lalu, belum tentu akan berhasil lagi pada saat ini. Evaluasi lagi, tidak masalah mengeliminasi ide Anda sendiri yang sukses untuk mendapatkan ide baru yang lebih baik. Termasuk juga disini saat ide Anda disisihkan oleh ideorang lain, jangan sedih karena meskipun tidak disisihkan oleh orang lain, toch Anda harus menggantinya sendiri jika ide Anda tersebut sudah tidak relevan.

e. Kreativitas ialah Inti Kegairahan

Semakin kreatif Anda, semakin tinggi juga tingkat stimulasinya, dan kegairahan juga semakin tercipta... maka semakin besar kesempatan untuk memperoleh hasil yang sukses.

Kesuksesan dan kreativitas saling mendukung satu sama lain. Mereka yang paling kreatif itulah biasanya yang paling sukses. Jika Anda ingin meningkatkan peluang sukses, dan berhasil dalam berdakwah.
Maka tingkatkanlah kreativitas Anda.

Miliki rasa percaya diri, kreativitas dan gairah, kemudian nyatakan keyakinan Anda kepada dunia, dan masa depan Anda akan menjadi gilang-gemilang. Masa depan Islam akan terng benderang Allahu Akbar!!!!


Jadi dalam menggalakkan dakwah ini Anda, Saya dan para Aktivis dakwah lainnya haruslah terus mengeluarkan ide-ide segar yang dapat membantu proses dakwah tersebut agar dakwahnya berhasil.






E. Kesimpulan
Jadi jelaslah sebagai seorang yang berkecimpung dalam bidang dakwah , haruslah dituntut untuk memiliki sifat-sifat diaatas. Agar hal-hal yang kita inginkan mencapai keberhasilan dengan hasil yang memuaskan

Amanah , begitu pentingnya amanah sehingga jika ada seseorang yang tidak menjalankan amanah yang diberikan kepadanya disebut sebagai orang belum sempurna imannya, Maka dari itu sebagai seorang aktivis dakwah haruslah memiliki sifat amanah.
Istiqamah, tetap memegang teguh pendirian yang sejak awal telah dipegang, dan tidak mau tergoda oleh bujuk rayu syaitan yang menggoyahkan bahtera istiqamah yang dipegang. Maka dari itu teaplah istiqamah .
Kreatif, kata yang “spele” namun memiliki arti yang sangat besar dalam proses dakwah ini . Ide-ide brilian yang hadir sangat berguna untuk mengembangkan nilai-nilai dakwah ditengah-tengah hiruk pikuk duniawi yang terus berkembang selama ini. Dan khusus bagi para aktivis yang amanahnya jatuh dalam bidang usaha , sangat diharuskan memiliki pola pemasaran barang yang sekreatif mungkin, dalam memasarkan barang-barang yang akan dijual. Lagi-lagi agar proses dakwah yang dilakukan berhsil dengan baik.

Setelah berpanjang lebar , namun ada satu hal yang harus diperhatikan, janganlah lupa dakwah merupakan hal yang sangat penting , kembali dari itu semua bersikaplah sebagai seoreng Aktivis Dakwah yang akan pasti berhasil dalm menjalankan dakwah ini.

.........Kamu Bisa Jika Kamu Fikir Itu Bisa.............

Allahu Akbar!!!!

Friday, January 22, 2010

RX PnetraLan

Reaksi Penetralan Ialah , Reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan air dan garam.